Cilacap, adalah kota yang merupakan batas antara jawa barat dan jawa tengah. Merupakan daerah basis Noordin Lap Top (Gak lah..). Menurut teman-teman saya, Cilacap merupakan daerah yang menakutkan. Karena identik dengan teroris!!!
Anggapan mereka gak salah-salah amat sih. Soalnya di cilacap ini gembong teroris Noordin M. Top mempunyai istri bahkan mempunyai keturunan. Hal ini membuat orang berpikir kalau kota ini otaknya teroris. Yah namanya orang, suka-sukanya lah berpendapat.
Kota yang sedang berkembang, itu pandangan awal saya ketika jalan-jalan melintasi kota ini. Orang-orang pada pakai sepeda Onthel (Sepeda Kumbang jaman dahulu kala) gak tua ataupun muda. Sama seperti Palu lah, masih dalam tahap berkembang (Tapi bedanya, di Palu 'agak' ramean dikit dan disana jarang dan malahan hampir gak kelihatan orang yang naik sepeda).
Tapi, menurut saya lebih keren Palu Nantinya setelah saya pimpin... ^_^
Saya tertarik pada sebuah pulau yang merupakan tempat terakhir yang dipikirkan para narapidana di Indonesia.
Nusa Kambangan
Ya, itu adalah pulau yang sangat mengerikan buat para penjahat di Indonesia. Soalnya pulau ini agak jauh dari tepi pantai cilacap. Jika ingin ke pulau ini haruslah memakai perahu-perahu yang biasanya di sewakan oleh nelayan. Letak penjara yang berada di tengah-tengah pulau ini menimbulkan kesan angker yang sangat dalam, soalnya ya pulau ini diselimuti oleh pohon-pohon yang amat banyak.
Nah, kalau misalnya ada Narapidana yang kabur dan sampai di lepas pantai, waspadalah!!! Waspadalah!!! Karena Pangkalan Angkatan Laut sudah menunggu disana.
Kalau diingat-ingat lagi secara mendalam dan lebih dalam, mirip Al- Catraznya Amerika dan Az-Kabannya Harry Potter...
Mau kabur???
Pikir seribu kali deh....
Disamping kengeriannya kota cilacap menurut saya adalah kota yang asyik untuk di datangi. Makanan yang murah (namanya juga anak kos ^_^), tata kota yang bagus, juga kotanya yang menurut saya lumayan 'keren'. Jadi, gak bakalan rugi lho ke sini!!!
Senin, 05 Oktober 2009
Kamis, 01 Oktober 2009
Banci 70
Ini merupakan pengalamanku yang paling aneh dan menjijikan!!!!
Saya ulangi...
Menjijikkan!!!
Berawal dari kebiasaan saya, alan, dan revan ketika melihat cewe' yang dari jauh kelihatannya cantik, kami pun menilainya dengan skala 1-100. Sebenarnya ini kebiasaan aneh, karena kami bertiga hanya bisa menatap tanpa ada tindak lanjut (Cowo' cemen... Hahha...)
Hari itu tanggal 1 Oktober, bertepatan dengan malam jum'at. Saya bersama revan dan kholil berjalan bersama menuju tempat kami selama ini berteduh dari teriknya matahari dan dinginnya hujan (Wuiiiihhh...), Surapati 81.
Saat melintasi jalan Japati atau lebih dikenal dengan kantor Telkom Pusat Indonesia yang berada di Bandung, kami melihat sesosok makhluk yang dari radius 300m seperti seorang manusia berjenis kelamin perempuan. Mengikuti kebiasaan kami yang sering menilai cewek dari jarak jauh, si Revan dengan spontan ngomong "Berapa nih dit?", Saya hanya diam melihat sesosok makhluk tadi. Kemudian Revan ngomong lagi "Ayo dit suit, siapa yang kalah kenalan!". Waduh, bagi saya yang cemen terhadap cewek, hal ini merupakan pertaruhan yang sulit. Dengan mengumpulkan keberanian, akhirnya saya ngomong "Kalo nilainya 70 baru saya mau kenalan, gimana?", revan dengan sigap menjawab "Hallah... Cemen... Ayolah suit!!".
Akhirnya kami berdua pun suit, kholil berjalan agak menjauh dari kami, entah kenapa.
Saya kalah!!! Hal yang paling saya takutkan pun terjadi. Wah-wah...
Ketika mendekati radius 100m revan pun menjerit kegirangan "Dit, 70 dit!!! Kenalan lo!!! Wah, saya pun langsung menjawab "Komiu aja lah, gw kapan-kapan", dengan suara keras revan ngomong "Hallah.. Cemen..." Hahha..
Semakin dekat dengan sesosok makhluk tadi, perasaan saya makin aneh. Entah kenapa perasaan aneh ini muncul. Kemudian sesosok makhluk tadi pun menyebrangi jalan, dia pun mulai menampakkan wujudnya dari dekat.
Jreng... Jreng... Jreng...
"Banci!!!"
Goblok!!! Inilah kata yang pertama keluar setelah menyadari wujud sesosok makhluk tadi adalah seorang banci. Sejurus kemudian banci tadi mengeluarkan sebuah alat musik buatan tangan, "gerincingan" namanya.
Waduh... Kalo kenalan sama banci tadi gimana ya!!!
Pokoknya goblok lah si Revan!!!
Saya pun menceritakan kejadian tadi ke kholil yangakhirnya mulai mendekat lagi.
Kholil pun ketawa tak ketulungan,
Hari ini saya menyadari satu hal yang paling dasar mengenai revan, nilai 70nya ternyata adalah banci!!!Kami pun tertawa sepanjang perjalanan pulang...
Wahahahaha...
Ok, hari ini saya akan memberikan pelajaran moral bagi kalian,
1. Jangan menilai cewek dari jarak 100m apalagi lebih, kalo mau nilai paling gak dari jarak 30m-50m lah...
2. Jangan menilai cewek dibawah sinar remang-remang lampu jalan
3. Kalo mau menilai cewek terus kemudian mau kenalan baiknya di tempat-tempat yang pasti aja misanya kampus, mall, tempat makan, toko buku, atau tempat-tempat nongkrong kalian
4. Jangan menilai cewek bersama revan!!!
Saya ulangi...
Menjijikkan!!!
Berawal dari kebiasaan saya, alan, dan revan ketika melihat cewe' yang dari jauh kelihatannya cantik, kami pun menilainya dengan skala 1-100. Sebenarnya ini kebiasaan aneh, karena kami bertiga hanya bisa menatap tanpa ada tindak lanjut (Cowo' cemen... Hahha...)
Hari itu tanggal 1 Oktober, bertepatan dengan malam jum'at. Saya bersama revan dan kholil berjalan bersama menuju tempat kami selama ini berteduh dari teriknya matahari dan dinginnya hujan (Wuiiiihhh...), Surapati 81.
Saat melintasi jalan Japati atau lebih dikenal dengan kantor Telkom Pusat Indonesia yang berada di Bandung, kami melihat sesosok makhluk yang dari radius 300m seperti seorang manusia berjenis kelamin perempuan. Mengikuti kebiasaan kami yang sering menilai cewek dari jarak jauh, si Revan dengan spontan ngomong "Berapa nih dit?", Saya hanya diam melihat sesosok makhluk tadi. Kemudian Revan ngomong lagi "Ayo dit suit, siapa yang kalah kenalan!". Waduh, bagi saya yang cemen terhadap cewek, hal ini merupakan pertaruhan yang sulit. Dengan mengumpulkan keberanian, akhirnya saya ngomong "Kalo nilainya 70 baru saya mau kenalan, gimana?", revan dengan sigap menjawab "Hallah... Cemen... Ayolah suit!!".
Akhirnya kami berdua pun suit, kholil berjalan agak menjauh dari kami, entah kenapa.
Saya kalah!!! Hal yang paling saya takutkan pun terjadi. Wah-wah...
Ketika mendekati radius 100m revan pun menjerit kegirangan "Dit, 70 dit!!! Kenalan lo!!! Wah, saya pun langsung menjawab "Komiu aja lah, gw kapan-kapan", dengan suara keras revan ngomong "Hallah.. Cemen..." Hahha..
Semakin dekat dengan sesosok makhluk tadi, perasaan saya makin aneh. Entah kenapa perasaan aneh ini muncul. Kemudian sesosok makhluk tadi pun menyebrangi jalan, dia pun mulai menampakkan wujudnya dari dekat.
Jreng... Jreng... Jreng...
"Banci!!!"
Goblok!!! Inilah kata yang pertama keluar setelah menyadari wujud sesosok makhluk tadi adalah seorang banci. Sejurus kemudian banci tadi mengeluarkan sebuah alat musik buatan tangan, "gerincingan" namanya.
Waduh... Kalo kenalan sama banci tadi gimana ya!!!
Pokoknya goblok lah si Revan!!!
Saya pun menceritakan kejadian tadi ke kholil yangakhirnya mulai mendekat lagi.
Kholil pun ketawa tak ketulungan,
Hari ini saya menyadari satu hal yang paling dasar mengenai revan, nilai 70nya ternyata adalah banci!!!Kami pun tertawa sepanjang perjalanan pulang...
Wahahahaha...
Ok, hari ini saya akan memberikan pelajaran moral bagi kalian,
1. Jangan menilai cewek dari jarak 100m apalagi lebih, kalo mau nilai paling gak dari jarak 30m-50m lah...
2. Jangan menilai cewek dibawah sinar remang-remang lampu jalan
3. Kalo mau menilai cewek terus kemudian mau kenalan baiknya di tempat-tempat yang pasti aja misanya kampus, mall, tempat makan, toko buku, atau tempat-tempat nongkrong kalian
4. Jangan menilai cewek bersama revan!!!
Ketemu Pahlawan Bangsa Indonesia
Pahlawan, adalah kata yang sangat berarti bagi saya apalagi bangsa Indonesia. Terima Kasih saya ucapkan kepada mereka pada pahlawan bangsa yang telah mempersembahkan kemerdekaan kepada kita, bangsa Indonesia.
Suatu siang saya ketemu dengan salah satu seorang Pahlawan Bangsa. Saat itu saya bersama Alan dan Revan. Perawakan sang Pahlawan itu seorang tua berumur 89 tahun. Umurku yang baru 19 tahun ini tak sebanding dengan umur dan jerih payah beliau dalam mempertahankan martabat bangsa. Bersama cucunya beliau naik angkot yang kita naiki.Tapi Senyumnya tak lepas dari raut wajahnya yang tua renta.
Setelah naik beliau menyela pembicaraan kami mengenai air.
Alan menceritakan kalau dikosannya setiap orang menghabiskan air sebak untuk mandi. Hal ini membuat kakek tersenyum. Beliau menyela "Kalau gitu, ntar setiap mau mandi di kasih pemberitahuan di kamar mandinya 'Dilarang mandi sambil minum air'". Kami pun tertawa kecil mendengarnya.
Hehhe...
Lelucon khas orang tua.
Setelah membuat kami tertawa si kakek menanyakan kepada kami mengenai pemerintahan saat ini yang makin bobrok. Soalnya pemimpin sekarang berbeda visi dengan pemimpin zaman kakek berjuang. "Pemimpin sekarang menyuruh para menterinya untuk mencuri dari rakyat!!! Bukannya mensejahterakan Rakyatnya!!!" begitu kata si kakek. Jadi bagaimana menurut kalian negara saat ini???
Si Revan nyeletuk "Mungkin ini karena zaman penjajahan dulu kek, sudah di ajarkan buruk"
Si Kakek yang mantan perajurit pun naik volume suaranya mendengar pernyataan revan.
"Gak!!! Zaman kakek dulu tidak gitu! Belanda pun ngajarin agar istri itu hanya satu walaupun itu Islam. Soalnya mana ada manusia yang bisa adil seperti Nabi???, Mereka juga ngajarin disiplin!!! Kalau ada yang Korupsi langsung di tembak mati didepan umum biar gak ada lagi yang ngulangin"
Zaman kakek dulu, jumlah manusia Indonesia hanya 75juta manusia. Tapi sekarang??? 200juta manusia!!! Bagaimana pengaturan pemerintah??? Manusianya banyak gitu, kalian nantinya mau kerja apa??? Bagaimana nasib rakyat??? Yang kaya makin kaya... Yang Miskin makin miskin...
Untung aja si Revan gak langsung di gorok ngomong kaya' gitu...
Hahha...
Pemerintah sekarang juga hanya mementingkan dirinya sendiri! Subsidi hanya kedok buat rakyat senang, tapi itu mah bohong belaka!!!
Kalau kakek mah basmi aja yang gak penting. Buat revolusi kaya' Napoleon Bonaparte si pencipta revolusi Perancis. Daripada Indonesia di pandang sebelah mata di mata negara-negara lain, negara-negara tetangga lagi, dan pemerintah hanya diem aja!!!
Apa bangsa ini hanya mau jadi pembantu saja???
Pemerintah hanya jadi pembantu Orang Asing!!!
Manusia Indonesia di luar negeri pun hanya jadi pembantu!!!
Mana harga diri bangsa Indonesia???
Kami bertiga pun hanya ngangguk-ngangguk saja dengerin perkataan si kakek,
Soalnya perkataan si Kakek sangat benar. Sangat benar sekali malahan...
Itu lah pandangan hidup Indonesia belakangan ini dari sudut pandang kakek.
Hari ini saya mendengarkan uneg-uneg pahlawan yang telah menghadiahkan Indonesia sebuah kemerdekaan.
Beliau hanya ingin Indonesia maju bersama bangsa-bangsa besar lain...
Beliau hanya ingin rakyat makmur bersama...
Anak muda nantinya punya pekerjaan...
Martabat Indonesia tidak diinjak oleh bangsa lain...
Akhirnya si kakek sampai ke tempat tujuannya, bersama cucunya beliau turun.
Di akhir percakapan kami beliau menyampaikan pesan yang saya rasa sangat mendasar untuk laki-laki.
"Jangan punya Isteri lebih dari satu ya!!! Setia aja sama satu wanita!!!"
Hahha...
Iya Kek....
Wah-wah...
Bahan perenungan yang sangat dalam...
Menurut saya sebagai anak muda zaman sekarang, ini adalah waktu kita untuk memperbaiki Indonesia.
Hehhe...
Tapi sama aja lah kalau yang lain, apalagi PEMERINTAH tidak ber visi dan misi yang sama dengan Pahlawan yang selalu melihat perkembangan Bangsa ini dari awal berdirinya bangsa ini!!!
Mudah-mudahan kita bersama bisa sama-sama mambangun Indonesia ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang!!!
AMIN....
Suatu siang saya ketemu dengan salah satu seorang Pahlawan Bangsa. Saat itu saya bersama Alan dan Revan. Perawakan sang Pahlawan itu seorang tua berumur 89 tahun. Umurku yang baru 19 tahun ini tak sebanding dengan umur dan jerih payah beliau dalam mempertahankan martabat bangsa. Bersama cucunya beliau naik angkot yang kita naiki.Tapi Senyumnya tak lepas dari raut wajahnya yang tua renta.
Setelah naik beliau menyela pembicaraan kami mengenai air.
Alan menceritakan kalau dikosannya setiap orang menghabiskan air sebak untuk mandi. Hal ini membuat kakek tersenyum. Beliau menyela "Kalau gitu, ntar setiap mau mandi di kasih pemberitahuan di kamar mandinya 'Dilarang mandi sambil minum air'". Kami pun tertawa kecil mendengarnya.
Hehhe...
Lelucon khas orang tua.
Setelah membuat kami tertawa si kakek menanyakan kepada kami mengenai pemerintahan saat ini yang makin bobrok. Soalnya pemimpin sekarang berbeda visi dengan pemimpin zaman kakek berjuang. "Pemimpin sekarang menyuruh para menterinya untuk mencuri dari rakyat!!! Bukannya mensejahterakan Rakyatnya!!!" begitu kata si kakek. Jadi bagaimana menurut kalian negara saat ini???
Si Revan nyeletuk "Mungkin ini karena zaman penjajahan dulu kek, sudah di ajarkan buruk"
Si Kakek yang mantan perajurit pun naik volume suaranya mendengar pernyataan revan.
"Gak!!! Zaman kakek dulu tidak gitu! Belanda pun ngajarin agar istri itu hanya satu walaupun itu Islam. Soalnya mana ada manusia yang bisa adil seperti Nabi???, Mereka juga ngajarin disiplin!!! Kalau ada yang Korupsi langsung di tembak mati didepan umum biar gak ada lagi yang ngulangin"
Zaman kakek dulu, jumlah manusia Indonesia hanya 75juta manusia. Tapi sekarang??? 200juta manusia!!! Bagaimana pengaturan pemerintah??? Manusianya banyak gitu, kalian nantinya mau kerja apa??? Bagaimana nasib rakyat??? Yang kaya makin kaya... Yang Miskin makin miskin...
Untung aja si Revan gak langsung di gorok ngomong kaya' gitu...
Hahha...
Pemerintah sekarang juga hanya mementingkan dirinya sendiri! Subsidi hanya kedok buat rakyat senang, tapi itu mah bohong belaka!!!
Kalau kakek mah basmi aja yang gak penting. Buat revolusi kaya' Napoleon Bonaparte si pencipta revolusi Perancis. Daripada Indonesia di pandang sebelah mata di mata negara-negara lain, negara-negara tetangga lagi, dan pemerintah hanya diem aja!!!
Apa bangsa ini hanya mau jadi pembantu saja???
Pemerintah hanya jadi pembantu Orang Asing!!!
Manusia Indonesia di luar negeri pun hanya jadi pembantu!!!
Mana harga diri bangsa Indonesia???
Kami bertiga pun hanya ngangguk-ngangguk saja dengerin perkataan si kakek,
Soalnya perkataan si Kakek sangat benar. Sangat benar sekali malahan...
Itu lah pandangan hidup Indonesia belakangan ini dari sudut pandang kakek.
Hari ini saya mendengarkan uneg-uneg pahlawan yang telah menghadiahkan Indonesia sebuah kemerdekaan.
Beliau hanya ingin Indonesia maju bersama bangsa-bangsa besar lain...
Beliau hanya ingin rakyat makmur bersama...
Anak muda nantinya punya pekerjaan...
Martabat Indonesia tidak diinjak oleh bangsa lain...
Akhirnya si kakek sampai ke tempat tujuannya, bersama cucunya beliau turun.
Di akhir percakapan kami beliau menyampaikan pesan yang saya rasa sangat mendasar untuk laki-laki.
"Jangan punya Isteri lebih dari satu ya!!! Setia aja sama satu wanita!!!"
Hahha...
Iya Kek....
Wah-wah...
Bahan perenungan yang sangat dalam...
Menurut saya sebagai anak muda zaman sekarang, ini adalah waktu kita untuk memperbaiki Indonesia.
Hehhe...
Tapi sama aja lah kalau yang lain, apalagi PEMERINTAH tidak ber visi dan misi yang sama dengan Pahlawan yang selalu melihat perkembangan Bangsa ini dari awal berdirinya bangsa ini!!!
Mudah-mudahan kita bersama bisa sama-sama mambangun Indonesia ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang!!!
AMIN....
Langganan:
Postingan (Atom)